Post by hengky on Aug 10, 2013 19:30:21 GMT 7
1. Turis diantar melalui jalur yang memutar
Taksi pada umumnya meminta bayaran sesuai dengan jarak yang ditempuh. Semakin jauh taksi mengantar, maka semakin mahal pula biaya yang harus Anda keluarkan.
Nah, di sinilah akal licik supir taksi tak bertanggung jawab dimulai. Memanfaatkan ketidaktahuan Anda, mereka akan mengantar melalui jalur yang memutar alias lebih jauh. Dengan demikian, turis akan membayar lebih mahal dari seharusnya.
Agar terhindar dari jebakan semacam ini, sebaiknya turis menggunakan GPS atau peta. Jika jalur yang dirasa telah menyimpang, sebaiknya segera tegur supir taksi dan mintalah ia untuk lewat jalur yang seharusnya.
2. Tidak ada uang kembalian
Selain melalui jalur yang lebih memutar, cara lain turis untuk menipu Anda adalah dengan mengatakan tidak ada uang kembalian. Biasanya ini terjadi ketika penumpang membayar dengan uang pecahan besar. Untuk itu, cegah dengan selalu membawa uang pecahan kecil atau receh agar bisa membayar dengan uang pas.
3. Mengatakan hotel tujuan Anda tutup
Beberapa supir taksi kadang terlibat kerjasama dengan suatu hotel tertentu. Perjanjiannya, mereka akan mendapat bonus jika berhasil mengantarkan wisatawan untuk menginap di hotel tersebut.
Untuk itu, tak sedikit supir taksi yang berbohong kepada turis, jika ingin diantarkan ke hotel selain yang bekerjasama dengan mereka. Ada yang mengatakan hotel Anda tutup atau sedang dalam perbaikan. Jadi, jangan langsung percaya dengan perkataan supir taksi, ya!
4. Terlalu ramah
Ramah bukan berarti supir taksi yang Anda naiki benar-benar baik. Bisa jadi, ini adalah salah satu akal muslihat untuk mengerjai Anda. Mereka akan mulai bertanya tentang asal, dan segala hal yang mungkin tidak terduga.
Dari pertanyaan itulah, mereka bisa tahu bagaimana Anda. Sudah tahu dengan benar tentang kota tersebut atau belum. Kemudian, penipu ini tahu harus dari mana mengerjai Anda.
5. Supir taksi palsu
Hal yang paling berbahaya yang bisa menimpa turis ketika naik taksi adalah supir Anda bukanlah pengemudi taksi sesungguhnya. Biasanya, mereka disebut sebagai supir gelap atau supir tembak.
Naik taksi dengan supir gelap hanya akan menambah peluang Anda ditipu. Untuk itu, ketika baru saja duduk di taksi, segera cek nama supir. Kemudian cocokkan foto dengan wajah supir taksi. Jangan lupa untuk mencocokkan nomor taksi dengan nomor yang tertera di kartu pengenal.
6. Tidak mau menggunakan argometer
Beberapa supir taksi ada yang tidak mau menggunakan meteran dan lebih memilih bayaran lewat kesepakatan. Jika Anda mau menggunakan cara ini, sebaiknya pastikan untuk mengingat atau mencatat harga yang telah disepakati. Namun, akan lebih baik jika Anda lebih memilih taksi dengan menggunakan argometer.
7. Bawa kabur koper
Hal lain yang perlu diingat wisatawan adalah jangan membayar sebelum Anda mengambil barang yang ada di bagasi taksi. Supir licik bisa saja langsung kabur setelah menerima uang dan membawa kabur barang di bagasi.
Taksi pada umumnya meminta bayaran sesuai dengan jarak yang ditempuh. Semakin jauh taksi mengantar, maka semakin mahal pula biaya yang harus Anda keluarkan.
Nah, di sinilah akal licik supir taksi tak bertanggung jawab dimulai. Memanfaatkan ketidaktahuan Anda, mereka akan mengantar melalui jalur yang memutar alias lebih jauh. Dengan demikian, turis akan membayar lebih mahal dari seharusnya.
Agar terhindar dari jebakan semacam ini, sebaiknya turis menggunakan GPS atau peta. Jika jalur yang dirasa telah menyimpang, sebaiknya segera tegur supir taksi dan mintalah ia untuk lewat jalur yang seharusnya.
2. Tidak ada uang kembalian
Selain melalui jalur yang lebih memutar, cara lain turis untuk menipu Anda adalah dengan mengatakan tidak ada uang kembalian. Biasanya ini terjadi ketika penumpang membayar dengan uang pecahan besar. Untuk itu, cegah dengan selalu membawa uang pecahan kecil atau receh agar bisa membayar dengan uang pas.
3. Mengatakan hotel tujuan Anda tutup
Beberapa supir taksi kadang terlibat kerjasama dengan suatu hotel tertentu. Perjanjiannya, mereka akan mendapat bonus jika berhasil mengantarkan wisatawan untuk menginap di hotel tersebut.
Untuk itu, tak sedikit supir taksi yang berbohong kepada turis, jika ingin diantarkan ke hotel selain yang bekerjasama dengan mereka. Ada yang mengatakan hotel Anda tutup atau sedang dalam perbaikan. Jadi, jangan langsung percaya dengan perkataan supir taksi, ya!
4. Terlalu ramah
Ramah bukan berarti supir taksi yang Anda naiki benar-benar baik. Bisa jadi, ini adalah salah satu akal muslihat untuk mengerjai Anda. Mereka akan mulai bertanya tentang asal, dan segala hal yang mungkin tidak terduga.
Dari pertanyaan itulah, mereka bisa tahu bagaimana Anda. Sudah tahu dengan benar tentang kota tersebut atau belum. Kemudian, penipu ini tahu harus dari mana mengerjai Anda.
5. Supir taksi palsu
Hal yang paling berbahaya yang bisa menimpa turis ketika naik taksi adalah supir Anda bukanlah pengemudi taksi sesungguhnya. Biasanya, mereka disebut sebagai supir gelap atau supir tembak.
Naik taksi dengan supir gelap hanya akan menambah peluang Anda ditipu. Untuk itu, ketika baru saja duduk di taksi, segera cek nama supir. Kemudian cocokkan foto dengan wajah supir taksi. Jangan lupa untuk mencocokkan nomor taksi dengan nomor yang tertera di kartu pengenal.
6. Tidak mau menggunakan argometer
Beberapa supir taksi ada yang tidak mau menggunakan meteran dan lebih memilih bayaran lewat kesepakatan. Jika Anda mau menggunakan cara ini, sebaiknya pastikan untuk mengingat atau mencatat harga yang telah disepakati. Namun, akan lebih baik jika Anda lebih memilih taksi dengan menggunakan argometer.
7. Bawa kabur koper
Hal lain yang perlu diingat wisatawan adalah jangan membayar sebelum Anda mengambil barang yang ada di bagasi taksi. Supir licik bisa saja langsung kabur setelah menerima uang dan membawa kabur barang di bagasi.